Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2024

Berserah

Menyusuri dunia yang fana Ia yakin akhirnya akan indah Munajatnya ia yakin kan sampai Meski terkadang tempo berdentang lama Dia tak pernah merasa megah Atas apa yang ia miliki hanyalah syukur Menaruh harap di tiang-tiang doa Kering matanya adalah tanda biasa basah Duduk sejenak penghilang penat Deru angin berkibas dari kain buruk penghilang keringat Lagi dia mengangkat tangan Mengangkat tangan menatap Allah Mendekap dadanya dan menghela nafas Dia tidak kecewa atas lamanya ijabah Menyerahkan sepenuhnya dengan ikhlas Kembali mendayung asa tanpa bekas malas

Laksana

Laksana rembulan mengambang Menemani payoda merubah diri Menjadi rintik sendu yang dirindu bumi Tanpa aba selalu menyirami Laksana baswara sarayu mengusir shyam Ancala berpayung pada nabastala Menancapkan kaki nan kokoh di tiang ancala Begitulah Dia yang dirindu Walau tak perlu mengungkapkan rindu Dia menegur dengan cara Merangkul dan menyambut cinta Abadi tiada dua kasih-Nya Jangan Kau hapus nama-Mu di hati Jika ia membuatku merasa aman Janganlah Kau meninggalkanku Mengganti damaiku menjadi ribut Karena-Mu aku ada dan karena-Mu aku tiada Kepada-Mu aku menuju dan dari-Mu aku datang Di bawah kaki-Mu kutemukan kesejukan Di bawah kaki-Mu pula kubermohon ampunan