Langsung ke konten utama

Lelaki Utusan Neraka

    


    Medan, merupakan sebuah kota yang cukup aktif di malam hari. Aku bersama dua orang temanku duduk di salah satu minimarket yang memiliki banyak makanan dari Korea Selatan. Pada malam itu aku duduk dengan mereka berdua cukup lama hingga waktu tengah malam tiba. Aku mengenakan celana pendek hotpants dan bergaya atasan casual. Rambutku sedikit pirang dan sisanya hitam pekat, jika tersorot cahaya lampu membuat rambutku sedikit memantulkan cahaya. Aku tidak terlalu tinggi tapi cukup tinggi dengan postur tubuhku yang juga tidak terlalu besar, ideal lah menurutku.

    Ketika kami sedang berbincang-bincang tentang banyak hal termasuk menggibah soal teman-teman kami yang pada saat itu tidak ikut bersama kami, dia datang. Aku melihat cahaya lampu motornya yang menyorot ke arah meja kami kemudian mati, mataku reflek melihat cahaya itu tak sengaja juga melihat wajahnya. Aku cukup tertarik melihat perawakannya dan dia pun berjalan masuk ke minimarket untuk memesan.

    Setelah hampir satu jam berlalu, lelaki itu keluar dari sana dan membawa kedua orang temannya juga. Motornya tepat parkir di depan meja kami, tidak jauh jaraknya. Dari balik tanaman tiba-tiba dia memberikan kode dan memanggilku dengan sedikit siulan dan lambaian tangan yang memberi isyarat bahwa aku harus segera menghampirinya. Aku melihatnya dengan sedikit heran sambil mengerucutkan keningku, mengangkat alis dan bertanya-tanya sambil menunjuk diriku sendiri, "Aku?" kemudian dia mengangguk.

    Aku menghampirinya dan berdiri tepat satu meter di depannya, dia memandangi wajahku dan tubuhku hingga ke mata kaki.

    "Kamu cantik sekali, aku menyukai body mu, setiap lekukannya seakan aku ingin mencicipinya dan menghabiskan waktu untuk bersenang-senang denganmu, kamu seksi. Aku sange padamu, mau gak?" dia berbicara ngalor-ngidul kepadaku dengan muka yang lemas dan kata-katanya terbata-bata sedikit sempoyongan, kupikir ia habis mabuk dari luar sebelum ia datang kemari.

    Mataku melotot dengan penuh amarah, tangan kiriku meraih kerah bajunya. Selama ini, selama aku hidup dan bermain di malam hari belum pernah ada lelaki seperti dia yang sangat frontal dan berani mengungkapkan  hal semacam itu.

    "Brengsek!—" aku menariknya lebih dekat ke wajahku.

    "Ayok! Siapa takut?"

    Dia tersenyum kecil menyepelekan kata-kataku kemudian kulepas genggamannya, teman-temanku yang memperhatikan dari jauh terlihat kebingungan.

    "Bentar ya, tunggu disini." kataku kepada mereka sambil mengambil bungkus rokok di meja.

    Aku dibonceng lelaki itu sementara ia meninggalkan kedua temannya juga di sana untuk mencari tempat penginapan yang terdekat, namun kami tidak ingin menginap. Aku hanya ingin merasakan kesenangan dengannya tapi tidak untuk sampai pagi melainkan hanya beberapa jam saja. Walaupun dia sedikit mabuk tapi dia masih agak sadar, untungnya malam itu sepi namanya juga tengah malam, kendaraan yang melintas sudah tidak banyak lagi. Aku akui cara dia berkendara sedikit ugal-ugalan, kan lagi mabuk pikirku. Tapi yang jelas dia masih bisa mengendalikan motornya meskipun kami hampir terjatuh.

    Dia membawaku ke penginapan yang jaraknya hanya puluhan meter dari tempat kami nongkrong, sekarang aku dan dia sudah berada di kamar. Dia mematikan lampu itu, aku dan diriku yang masih diliputi amarah padanya mendorongnya ke atas kasur dengan kuat sampai ia terlempar dan terlentang.Tentu aku masih kesal, perlahan aku membukakan bajunya dan menarik celananya, kulakukan dengan rasa emosi yang bercampur cinta.

    Dia memelukku kemudian menarik tubuhku, sekarang dia benar-benar melakukan pelayanannya dengan baik. Dia mencium bibir, nyaris seluruh tubuhku. Aku masih mencium aroma alkohol dari mulutnya tapi aku menyukainya.

    Setelah bersenang-senang dengan menghabiskan banyak tenaga, tiga puluh menit lamanya durasi. Ia terbaring lemas, tepat berada di bawahku yang sedang aku duduki. Dalam kondisi yang masih telanjang, aku mengambil sebatang rokok dan menghisapnya, kutampung asap itu lalu kuhembuskan ke wajahnya. Aku melihat ia mengedipkan matanya berkali-kali, kurasa mabuknya sudah mulai hilang.

    Aku mendapatkan sebuah rasa yang amat nikmat dan rasa yang selama ini aku inginkan, aku merasa puas lahir batin. Setelahnya, dia mengantarkanku kembali kepada teman-temanku namun sayangnya mereka sudah tidak ada, aku mencoba menghubungi mereka berkali-kali namun tidak ada jawaban.

    Lelaki itu pergi meninggalkanku tanpa berkenalan, tanpa mengetahui namanya dan tanpa kata-kata apapun sebagai penutup— sampai hari ini dan detik ini aku tidak pernah bertemu dengannya lagi, kukira itu pertemuan pertama dan terakhir. Tak lama kemudian, teman-temanku kembali dengan raut wajah yang terkulai lemas dan keringat. Mereka diantarkan oleh dua orang lelaki yang ternyata adalah teman si lelaki brengsek utusan neraka itu.

Komentar

  1. ucp: vyno note: ceritanya bagus aku baru baca mas

    BalasHapus
  2. ucp : MemetLop note :cerpennya paten ni wkwkw

    BalasHapus
  3. Ucp : Ruxxy26 note: cerpennya mantap pak lanjutin terus

    BalasHapus
  4. Ucp : Dejilgarong Note : cerpennya bagus banget seneng banget mas way bikin cerpen ini

    BalasHapus
  5. Ucp : Amlaxander Note : 1000/100 I like it novel yang bagus beserta alur ceritannya.

    BalasHapus
  6. Ucp : ZavierIvn
    Note : lumayan bro ,next pasti lebih keren

    BalasHapus
  7. UCP : AhmadSubejo
    Menurut tanggapan saya Cerita ini begitu menarik cerita tersebut memiliki plot yang Sangat intens sekali,

    Lanjutkan lagi mas bikin cerpen seperti ini.

    BalasHapus
  8. UCP: Cryoo
    Note: Keren bg cerita cerpen nya

    BalasHapus
  9. UCP: KentaKatsumi

    Kerenn mas semoga sukses selalu

    BalasHapus
  10. UCP: AlanSurya
    Reting 6/10
    Dari Segi cerita Yang Lumayan Bagus Tentang Dunia Gelap Di Medan Alias Dunia Malam Para Lonteh yah Lumayan lah Lanjutkan cerita mu Yu-

    BalasHapus
  11. UCP : Alwaysneed
    Note 8/10 bagus alur cerita nya judul nya juga menarik

    BalasHapus
  12. Ucp : Giovan
    Note : 10/10 saya suka dengan cerita nya yang bagus dan cukup menarik untuk dibaca

    BalasHapus
  13. UCP: sousage
    Note: Overall semua tanda baca dan KBBI sudah bagus, isi cerpen juga sangat mendalami peran dari tokoh tersebut. Tetap semangat untuk membuat cerpen - cerpen selanjutnya!

    BalasHapus
  14. 10/10 walaupun karakter laki laki nya brengsek tapi gapapa keren sekali 🔥🔥
    UCP : Hexaa
    Nama IC : Pablo_Haringgton

    BalasHapus
  15. ucp: nandaaayk
    NOTED:goooddd ceprennyaa,lanjutkannn OMMMM!!

    BalasHapus
  16. up: berik69
    lagi ada tugas buat cerpen juga lumayan inspirasi dari sini makasi om btw, bagus ceritanya 8/10 dari saya sih

    BalasHapus
  17. Ucp:putra12345
    Cerpen bagus mass, bikin sya termotivasi dari cerpen nya mas. Bagi saya 9/10
    Nama ic:Eric_Alfonse

    BalasHapus
  18. Cerpen Yang sangat menarik enak dibaca, alur nya sangat jelas dan bagus, semangat teruss buat cerpen nya😁💪

    UCP : Kinnz
    IC : Ricardo Guzman

    BalasHapus
  19. Cerpennya sangat menarik dan mudah dipahami,,alurnya jg jelas ga ngasal-ngasal,,pokoknya mantep dh nih cerpen.GoodJob

    UCP : DudeS
    IC : Saleem Rasheed

    BalasHapus
  20. Cerpennya sangat menarik dan mudah dipahami,,alurnya jg jelas ga ngasal-ngasal,,pokoknya mantep dh nih cerpen.GoodJob

    UCP : nereo
    IC : Rafa_Bintang

    BalasHapus
  21. Gilaa Ampe baper gw coo bagus gini,alurnya jelas, dan mudah dipahami, dan pokonya bagus banget

    Ucp : JasonAlvaro
    Ic : Stephen_Jayden

    BalasHapus
  22. Bagus bang cerpenya 10/10 mudah dipahami

    Ucp: Fahri78
    Ic: Fernando_Alfarez

    BalasHapus
  23. Mantap BG Wahyu Cerpenya Saya baca sampe abis mudah di pahami walaupun saya masih bocil

    Ucp: gobankk
    IC: Chapo_Loeraq

    BalasHapus
  24. mantap bang cerpenya sangat menarik saya baca mudah di pahami kata katanya juga bagus 10/10

    UCP : Kyutaa
    IC. : Marquis_Johnson

    BalasHapus
  25. UCP : Radhidtyaa
    IC : Flint Glades
    Isi : seorang wanita yang di inginkan mas wahyu atau dimasa depan adalah jodohnya, semoga doa yang di inginkan mas wahyu terkabul

    BalasHapus
  26. UCP : Mizuuu
    IC : Dheons_Yovanka
    Mantap ini namanya lelaki sejati

    BalasHapus
  27. UCP: banjar
    IC: Jhon_Yacob
    Sering sering bikin cerpen kek gini bang

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kapan Kau Diutus

 Ini adalah tentang dia, dan dia adalah wanita yang aku inginkan, dalam setiap malam selalu aku bayangkan, dalam tiap akhir sujud selalu kusematkan di perkataan doaku. Dia akan menjadi penerang jiwaku, membesarkan hatiku dan meneduhkan aku dari rasa penat. Tangannya akan kurasakan di kening, pipi dan dagu, telapaknya akan menghapus dua jenis air perjuangan yang menyucur deras dari wajahku. Air yang pertama adalah ngarai yang terbentuk karena pilu serta haru ketika aku telah menemukan dia, dan yang kedua adalah sungai yang terisi dikala perjuanganku menghidupinya. Dia akan merubah asinnya menjadi tawar sehingga aku tak perlu khawatir bagaimana cara menawarkannya, dia akan ada di sana dikala hatiku menyebutnya sebab dia adalah makhluk paling peka terhadap rasa. Setiap apa yang kurasakan dia mengerti, setiap perkataanku dia memahami, setiap sedihku dia menghibur, setiap lukaku dia membasuh. Aku mencintainya sebagaimana Tuhan mencintainya, dan dia mencintaiku sebagaimana pula aku. Dia lebi

Di Bawah Naungan Bulan

        Sekian banyaknya benda langit, aku lebih memilih bulan. Bulan bagiku sangat indah, tidak ada yang dapat mengalahkan keindahannya, apalagi ketika ia hadir di malam yang sunyi, di malam yang tidak ada siapapun tahu tentang sebuah rasa yang aku miliki. Rasa yang terpendam jauh di lubuk hati, telah bertahun aku menanti akan datangnya kekasih.     Bulan yang melindungiku dari gelapnya malam, sinarnya mampu membantu mengusir roh jahat dari palung kesepian. Bulan menjadikan aku lebih mandiri, karenanya aku menjadi mengerti arti kehidupan. Bulan mengajari aku betapa pentingnya waktu, sehingga menjadikan banyak momentum dalam hidupku berubah menjadi lautan rindu. Bulan yang mengasihi aku tentang kehilangan, ketika hanya ada tangis yang terpekik mendengung terbalut malam.     Bulan yang mengajari arti mengikhlaskan, dimana aku belajar tentang sesuatu yang sebelumnya tidak aku sukai bahkan aku benci namun pada akhirnya aku menjadi ikhlas dan menerima semuanya. Bulan, ia tidak dapat berbic